Selasa, 23 Oktober 2018

Refleksi Filsafat Pendidikan Tanggal 03 Oktober 2018


Refleksi Perkuliahan Filsafat Pendidikan
Pertemuan       : Keempat
Dosen              : Prof. Dr. Marsigit, MA
Hari, Tanggal  : Rabu, 03 Oktober 2018
Ruangan          : R.1.18 Gd. I.01
Waktu             : 13.00-14.40
Nama               : Muhammad Fendrik
NIM                : 18706261001
Program Studi : S3 Pendidikan Dasar

Program nolisasi bertujuan untuk agar ego tidak tinggi, karena belajar filsafat itu tidak boleh egonya tinggi dan kesombongannya tinggi. Orang yang belajar filsafat mesti hatinya harusnya nol dan pikirannya harus direkonstruksi.
Cengkak melayu adalah paradok atau pertentangan yang di jalankan. Negara memang harus ada oposisi tapi berproses itulah negara, kalau tidak ada opisisi maka tidak akan hidup negara ini. Kebanyakan orang awam menghindari kontradiksi, padahal dalam filsafat sebenar-benar ilmu adalah kontradiksi. Ilmu itu ada diperbatasan antara pagi dan malam seperti maghrib. Jadi cengkak melayu bagi orang Yunani adalah Hermitika yang berarti menterjemahkan dan diterjemahkan. Dalam filsafat ekstrem yang paling besar adalah perang jadi perang itu adalah bagian dari membangun.
Sebenar-benar cerdas dalam filsafat adalah adalah tepat atau sesuai dan sebenar-benar filsafat adalah tata cara adab atau sopan santun. Ternyata sadar tidak sadar niat atau tidak niat kita selalu dihatui dan melakukan dosa-dosa. Maka solusinya adalah kita selalu dalam keadaan berdoa. Setinggi-tinggi Tuhan adalah dengan menyebut Asma Allah SWT.
Filsafat itu adalah adab dan tata krama. Salah satu adab berfilsafat adalah kuatkan dulu spritual, doa, iman dan islammu. Bahaya berfilsafat adalah parsial, bahaya orang yang berfilsafat tidak sesuai dengan ruang dan waktu maksudnya adalah orang yang tidak sesuai dengan tempat dan waktunya. Padahal berfilsafat itu adalah komprehensif dan universal dan tidak bisa disampaikan pada waktu yang singkat. Karena semua filsafat itu dimensi selalu mengikutinya. Tetapi jika dilihat dari strukturnya maka tidak ada ziarah satupun yang tidak diciptakan dan diberikan Tuhan.
Maka semua yang ada termasuk pikiran adalah spritualitas. Tapi spritualitas tidak cukup hanya dengan pikiran karena sebagian masuk dalam perasaan. Ilmu banyak yang diturunkan kepada para Nabi tidak hanya melalui pikiran tapi juga melalui hati Oleh karena itu tidak semua yang engkau pikirkan dapat engkau pikirkan. Bedanya antara yang ada dan tidak ada dalam pikiran adalah mengadakan yang belum ada dalam pikiranmu. Jadi filsafat itu berguna untuk memperkokoh iman dan takwa kita. Filsafat itu membangun dunia yang berkontribusi membangun akhirat. Sebenar-benar pikiran berfilsafat adalah pikiran para filsuf. Bukan filsafat namanya jika tidak ada kaitan dengan pikiran para filsuf. Karena filsafat itu lebih cepat dari udara dan cahaya.
Kerjakan apa yang engkau pikirkan dan pikirkan apa yang engkau kerjakan dan doakan apa yang engkau pikirkan dan doakan apa yang engkau kerjakan. Sebenar-benar hidup adalah ikhtiar dan sebenar-benar ikhtiar adalah memilih dan sebenar-benar takdir adalah terpilih. Dan dalam memilih harus mengikuti pedoman dengan tanda-tanda zaman. Sebenar-benar orang adalah tidak mampu menggambarkan dirinya. Dikasih nama saja tidak dapat menggambarkan dirinya. Maka yang bisa sesama dengan namanya adalah Allah SWT.
Tautan:
https://powermathematics.blogspot.com/
https://www.uny.ac.id/ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar