Selasa, 23 Oktober 2018

Refleksi Filsafat Pendidikan Tanggal 12 September 2018


Refleksi Perkuliahan Filsafat Pendidikan
Pertemuan       : Pertama
Dosen              : Prof. Dr. Marsigit, MA
Hari, Tanggal  : Rabu, 12 September 2018
Ruangan          : R.1.18 Gd. I.01
Waktu             : 13.00-14.40
Nama               : Muhammad Fendrik
NIM                : 18706261001
Program Studi : S3 Pendidikan Dasar

Filsafat itu bermacam-macam, ada filsafat ilmu, filsafat agama, filsafat matematika, filsafat budaya, filsafat teknologi, filsafat kehidupan itu semuanya meluncur (berasal) dari filsafat, kalau sudah ketemu dengan filsafatnya maka yang lain dengan sendirinya mengisi segmennya masing-masing.
Sebelum kita mempelajari filsafat maka sebaiknya kita perlu untuk mengetahui adabnya (tata cara) berfilsafat supaya jangan sampai salah jalan. Adabnya berfilsafat adalah filsafat itu sendiri dari A sampai Z dan dari hari sekarang sampai hari akhir yang kita bicarakan bukanlah adab filsafat karena adab filsafat itu adalah filsafat itu sendiri. Diantara itu merupakan pokok subpokok dan cabang rantingnya.
Pertama yang ingin saya sampaikan sebelum yang lain-lain adalah sebelum kita mempelajari filsafat ilmu maka tetapkanlah hatimu terlebih dahulu, mantapkanlah spritualmu terlebih dahulu, mantapkanlah akidah kita terlebih dahulu, kenapa? karena filsafat itu pola pikir. Filsafat itu bisa kukatakan apa saja termasuk filsafat itu adalah olah pikir. Nanti kita akan mencoba terus menerus filsafat adalah apa dan lain sebagainya. Karena olah pikir, maka ibarat kita itu menerbangkan layang-layang, pikiran kita terbang tinggi. Maka benang yang mengendalikan layang-layang itu adalah hati kita, iman dan takwa kita, spritual kita, agama kita, akidah kita, syariat kita, jangan sampai kita menerbangkan layang-layang tinggi akhirnya benangnya putus, layang-layang tak bisa kembali.
Marilah sebelum kita belajar filsafat, karena filsafat adalah olah pikir maka kita kuatkan dulu iman dan takwa kita atau dengan kata lain sebelum kita berdoa kita berpikir dan sebelum mulai berpikir kita berdoa terlebih dahulu. Mantapkan dalam hati kita masing-masing. Setinggi-tinggi ilmu, ilmu hakiki adalah ilmu Tuhan. Padahal berfilsafat ini adalah mengembarakan pikiran. Setinggi-tinggi ilmu adalah ilmu didalam hati. Maka jangan berharap Anda ingin mengetahui hati kita masing-masing dengan hanya pikiran saja. Iman dan takwa itu rahasia hati. Jangan coba-coba kita itu mengungkap rahasia hati hanya dengan pikiran sebab pikiran itu cuma 2% dan 98% adalah kuasa Tuhan.
Filsafat adalah dirimu, filsafat itu yahudi, filsafat itu Rusia, filsafat itu marxis, filsafat itu demokrasi, filsafat itu indonesia, perempuan, filsafat itu laki-laki,  filsafat itu adalah apa saja. Dunia itu bisa apa saja, dunia HP, dunia cincin, dunia tangan, dunia jam, dunia kuliah, dunia rambut, dunia apa saja. Yang di sebutkan itu sebagian, yg lainnya tidak bisa engkau sebutkan.
Berfilsafat itu harus kuat dulu, kalau tidak berbahaya. Pola pikir itu ada di sana, apabila pikiran tidak dikendalikan maka pikiran akan menonjol disana, apabila pola pikiran kita menonjol melampaui batas hati, iman dan pikiran maka ujung-ujungnya tidak akan percaya kepada kepada Tuhan. Maka segala ilmu yang dicari harus memperkokohkan iman dan takwa. Apabila ilmu menggangu pikiran, mengganggu iman maka segera tinggalkan. Tidak ada gunanya, akan jadi sia-sia.
Filsafat itu jelek, baik sekaligus, filsafat itu gelap terang sekaligus, filsafat itu surga neraka sekaligus, banyak orang yang masuk neraka gara-gara berfilsafat. Tapi banyak juga orang yang masuk surga gara-gara berfilsafat karena pikiran. Karena filsafat itu adalah pikiran kita, filsafat adalah anda, filsafat itu semuanya. Buktinya tidak ada satupun yang tidak bisa di awali dengan filsafat.
Orang Majusi bisa berfilsafat, orang Quraish bisa berfilsafat, orang kafir bisa berfilsafat, orang beriman juga bisa berfilsafat, kenapa?? karena filsafat adalah olah pikir, di perintahkan kita untuk menggunakan olah pikir kita. Jadi ketika anda sudah berfilsafat menjadi risau maka tinggalkan dunia, jangan diteruskan. Filsafat lebih cepat daripada sinar, lebih keras daripada batu. Filsafat itu adalah bingung, musuh berfilsafat itu jelas. Karena engkau sudah merasa jelas, engkau terperangkap disitu berarti engkau tidak memiliki ikhtiar dan upaya untuk memikirkannya.
Salah satu indikator orang yang terjebak atau terperangkap adalah orang yang sudah merasa jelas. Dalam filsafat merubah dari yang jelas ke tidak jelas. Karena sebenar-benar jelas itu adalah milik Tuhan. Tuhan Maha jelas. Orang lain gak ada yang mampu. Semua yang kamu pikirkan, lihat dan catat adalah fatamorgana. Kalau sudah mulai ragu maka segeralah beristighfar karena semuanya adalah fatamorgana. Analisis secara psikologi dan intuitif.
Sebenar-benarnya filsafat adalah olah pikir tapi jangan sesekali kacau didalam hatimu karena kalau kacau dalam hatimu berarti itu adalah godaan syaitan. Tapi kalau kacau dalam pikiran itu adalah penting karena itu adalah ilmumu. Karena kacau pikir dan hati itu berbeda tapi kebanyakan orang awam menyamakannya.
Engkau belum bisa berfilsafat kalau kamu belum bisa mengacaukan pikiranmu. Di dalam filsafat iya penting dan tidak penting sekaligus yang tergantung sikonnya karena yang penting adalah penalarannya. Masalah budaya bener semua sekaligus salah semua, bener semua karena engkau telah menunujuk satu atau beberapa dari sifat yang ada. Salah semua kerena tidak ada di antara kamu itu memenuhi semua sifat yang ada. Yang di pentingkan adalah logikanya. Maka sebenar-benarnya filsafat adalah penjelasanmu itu. Ciri orang berfilsafat bisa menjelaskan bisa menguraikan. Dan sebenar-benarnya filsafat adalah bahasa, terserah kata-katamu. Sebenar-benarnya filsafat adalah dimensi/hirarki. Dimensi atau hirarki itu adalah peningkatan, itu namanya maqom. Maqom pikiran, maqom hati, maqom tindakan.
Keburukan itu ikoniknya satu bangsa satu tanah air dengan neraka, kebaikan itu ikoniknya satu bangsa satu tanah air dengan surga. Maka sudah tambah dimensinya, naik dimensinya naik maqomnya.
Tautan:
https://powermathematics.blogspot.com/
https://www.uny.ac.id/




Tidak ada komentar:

Posting Komentar