Selasa, 23 Oktober 2018

Refleksi Filsafat Pendidikan Tanggal 23 Oktober 2018


Refleksi Perkuliahan Filsafat Pendidikan
Pertemuan       : Kelima
Dosen              : Prof. Dr. Marsigit, MA
Hari, Tanggal  : Rabu, 23 Oktober 2018
Ruangan          : R.1.18 Gd. I.01
Waktu             : 13.00-14.40
Nama               : Muhammad Fendrik
NIM                : 18706261001
Program Studi : S3 Pendidikan Dasar

Munculnya jati diri adalah ketika kita menyadari jati diri tersebut. jati diri hanya dimiliki oleh orang yang sadar. Kesadaran adalah kunci kehidupan, semua aturan yang ada pada dasarnya adalah diperuntukkan untuk mereka yang sadar. Jatidiri adalah lahir, hidup dan mati. Jati diri terdiri dari material, formal, normatif dan spiritual. Setiap manusia memerlukan jati diri, karena kita masih hidup. Bagi orang-orang yang tidak hidup, jati dirinya adalah amal ibadah dan keimanan.
Filsafat itu selalu belajar tentang ada dan tidak ada. Mengadakan apa yang tidak ada dalam pikiran manusia. Memasukkan ada yang belum ada, menjadi di dalam pikiran manusia, karena filsafat adalah pola pikir. Pola pikir yang benar adalah yang adil, yang dapat mampu menempatkan apa sesuai dengan ruang dan waktunya. Pola pikir manusia, baik sadar maupun tidak sadar adalah sebuah upaya untuk membangun dunia. Kita bisa memahami ruang karena ada waktu, dan dapat memahami waktu dengan ruang. Oleh karena itu ruang sama dengan waktu. Manusia dalam ruang dan waktunya tidak akan pernah bisa mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan, kita harus mencapai separuh dari jalan tujuan tersebut. Oleh karena itu kita tidak akan pernah sampai pada tujuan. Hal ini menunjukkan ketidakmampuan dan keterbatasan manusia, manusia hidup di dunia ini hanyalah separuh perjalanan hidup, yang separuhnya adalah akhirat.
Sebenar-benarnya kita adalah saat berubah dimensinya, dimensi itu strata, dan strata itu dewa. Peruhanan yang bisa merubah pikiran manusia adalah kesadarannya. Kesadaran bahwa dia selalu berubah strata dalam segala aspeknya. Strata yang lebih tinggi adalah dewa, dewa adalah aksioma, daksa itu realitanya. Ada dan tidak ada itu adalah tergantung pikiran kita. Semua yang ada adalah bayangan dari pikiran yang notabene tergantung dari hati. Namun demikian, semua itu berada di bawah srtata yang lebih tinggi, yaitu kuasa tuhan.
Orang yang mengalami disorientasi ruang dan waktu adalah orang gila.  Orang gila mengalami kesadaran yang terpotong-potong, sehingga mengalami gangguan kepribadian dan disorientasi ruang dan waktu. Ilmu yang memperlajari kejiwaan adalah psikologi plikologi ada dua yaitu psikologi langit dan wacana. Filsafat adalah psikologi wacana. Terpilih dan memlilih juga menjadi kajian filsafat. Terpilih adalah takdir, sedangkan memilih adalah ikhtiar. Semua ikhtiar adalah takdir, semua terjadi naik dan turun, semua tergantung kuasa Tuhan. Filsafat tentang semua hal, yang parsial dan non parsial, yang menjadi sebab dan menjadi akibat. Sebab dalam berpikir adalah logis, logis adalah konsisten. Sebab di dalam realita adalah kontradiksi, maka konsistensi dapat berjalan melampauni konsentrasi manusia. Sebab dan akibat bisa hilang, bisa lupa, tapi logika, konsistensi menggambarkan dunia sesuai apa yang adalah di dalam pikirannnya. Buah pikiran manusia yang baik adalah budaya. Budaya memiliki makna, memiliki maksud yang tersirat yang diyakini membawa kebaikan bagi manusia.
Besar kecil itu relatif, yang absolut itu hanya di akhirat. Tidak ada yang absolut di dunia ini, bahkan matematika yang ilmu pasti juga relatif. Semua akan bersifat relatif jika masih terikat ruang dan waktu.  Pengetahuan manusia itu terbatas, oleh karena itu banyak hal yang bersifat transenden. Banyak hal yang kita ketahui permukaannya saja. Transenden adalah ketika hanya mengetahui sedikit hal, dari banyak hal-hal yang ada. Oleh karena terlampau banyak hal yang transendem, bahkan diriku sekarang adalah transenden dari diriku yang tadi. Hal ini membuktikan pengetahuan manusia yang terbatas, sangat terbatas untuk mengetahui dunia seisinya.
Tautan:
https://powermathematics.blogspot.com/
https://www.uny.ac.id/ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar