Filsafat Pendidikan Modernisme
Muhammad Fendrik, M.Pd dan Prof. Dr.
Marsigit, MA
Program Pascasarjana
Universitas Negeri Yogyakarta
Tesis
Modernisme sebagai istilah
kunci dalam studi ini memiliki arti yang secara harfiah bermakna “baru”.
Istilah ini populer atau sering disebut dengan istilah modern time (zaman baru)
atau characteristic of the
present or the recent time (ciri dari zaman sekarang atau zaman kini).
Istilah modernisasi itu berasal dari kata modernus (bahasa Latin) yang pertama
kali dipakai oleh kalangan Kristen sekitar pada tahun 490 M (filsafat Helenik
dan Romawi) yang menunjukkan adanya perpindahan dari masa Romawi lama ke
periode Masehi. Sedangkan modernization bermakna pembaharuan, selanjutnya kata Modernisme (modernism) is modern views or
methods especially tendency in matters or religious belief to subordinate
tradition to harmony with modern thought (Sou, 1987:51). Berdasarkan
beberapa term yang berkaitan
dengan modern di atas, maka modernisasi dapat dipahami
sebagai sesuatu yang kontemporer atau mengikuti zaman dan menaklukan alam
semesta (dari pemahaman cosmosentris-antroposentris).
Maksudnya bahwa modern adalah sesuatu yang terpisah dari yang
transenden dan dari prinsip-prinsip langgeng yang dalam realitas mengatur
materi dan diberitakan kepada manusia melalui wahyu dalam pengertian yang
paling universal.
Modernisme secara ontologi, bermakna ilmu hakikat yang
menyelidiki alam nyata dan bagaimana keadaan yang sebenarnya, apakah hakikat
dibalik alam nyata ini. Ontologi menyelidiki hakikat dari segala sesuatu dari
alam nyata yang sangat terbatas bagi panca indra. Bagaimana realita yang ada
ini, apakah materi saja, apakah wujud sesuatu ini bersifat tetap kekal tanpa
perubahan, apakah realita itu berbentuk satu unsur, dua unsur atau terdiri dari
unsur yang banyak.
Kemudian Modernisme
dalam epistemologi, merupakan
pengetahuan yang berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti apakah
pengetahuan, cara manusia memperoleh dan menangkap pengetahuan dan jenis-jenis
pengetahuan. Setiap pengetahuan manusia merupakan hasil dari penyelidikan
hingga akhirnya diketahui manusia untuk membahas sumber, proses, syarat, batas
fasilitas, dan hakikat pengetahuan yang memberikan kepercayaan dan jaminan bagi
guru bahwa ia memberikan kebenaran kepada murid-muridnya.
Selanjutnya secara aksiologi, filsafat pendidikan
Modernisme merupakan suatu aliran pendidikan yang menguji dan mengintregasikan
semua nilai tersebut dalam kehidupan manusia. Kemudian nilai-nilai
tersebut ditanamkan dalam kepribadian anak agar dapat menyesuaikan
tingkahlakunya dengan lingkungan sehari-hari.
Anti-Tesis
Sejarah filsafat modern
lalu bisa dilukiskan sebagai pemberontakan intelektual terus menerus terhadap
metafisika tradisional. Karena pemikiran yang berdasarkan pada iman (teologi)
lebih dikalahkan oleh pemikiran yang berdasarkan pada akal (rasio). Disisi lain
filsafat modern juga menjadi sebuah emansipasi, sebuah kemajuan berfikir yang
sebelumnya didominasi oleh pemikiran metafisika tradisional yang didukung oleh
kekuasaan gereja. Pada posisi ini mendukung radikalisasi lebih lanjut yaitu
pemisahan ilmu pengetahuan dari filsafat.
Modernisme lebih
mempermasalahkan kepada hal- hal yang bersifat antroposentris yaitu bagaimana
menemukan dasar pengetahuan yang shohih tentang semua itu hal ini menjadi
sebuah usaha untuk melepaskan diri dari tradisi. Oleh karena itu, diluncurkan
tema-tema sebagai refleksi baru seperti: rasio, persepsi, afeksi sehingga pada
masa filsafat modern ini pengetahuan baru sudah banyak muncul seperti yang
sekarang ini kita kenal dengan “ilmu pengetahuan modern” yakni ilmu-ilmu alam.
bahwa manusia bisa mengadakan perubahan-perubahan secara kualitatif.
Pokok permasalahan pada
masa ini, sebagaimana periode skolastik adalah sintesa agama dan filsafat
dengan arah yang berbeda. Era Renaissance
ditandai dengan tercurahnya perhatian pada berbagai bidang kemanusiaan baik
sebagai individu maupun sosial. Modern memang mengandung banyak kritikan
terutama adanya paham postmodern yang dimana di dalamnya mengkritik keras
terhadap gagalnya modernisasi di dunia, namun walaupun demikian postmodern
tidak mampu memberikan solusi atas kritikannya terhadap modern. Dengan
demikian, modern terutama di dunia pendidikan sangatlah membantu sekali seperti
dalam sarana teknologi dan pemikiran lainnya. Hal ini memudahkan manusia untuk
memaksimalkan hidupnya dalam kehidupan sehari-hari dan masa yang akan datang
walaupun memang terdapat hal-hal yang negatif tapi itu terserah pada manusia
itu sendiri dengan cara apa mereka melakukan atau memanfaatkan modern.
Sintesis
Filsafat pendidikan
modern pada zaman renaissance mempunyai kelebihan yaitu sudah menggunakan akal
(pikiran) sebagai dasar filsafat. Dengan menggunakan pikiran (akal) sebagai dasar
filsafat maka masalah-masalah yang terjadi dapat juga diselesaikan dengan
menggunakan akal (pikiran) untuk menyelesaikannya.
Sintesis filsafat
pendidikan pendidikan modern adalah pengetahuan yang berusaha menjawab
pertanyaan-pertanyaan untuk mengembangkan pengetahuan baru yang sudah banyak
muncul seperti yang sekarang ini kita kenal dengan “ilmu pengetahuan modern”
yakni ilmu-ilmu alam. bahwa manusia bisa mengadakan perubahan-perubahan secara
kualitatif. Modernisme yang bersumber pada ilmu pengetahuan dan teknologi pada
titik tertentu tidak mampu menjelaskan kriteria dan ukuran epistemologi bahwa
yang ‘benar’ itu adalah yang real,
dan yang real benar itu adalah
‘rasional’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar