Selasa, 15 Januari 2019

Modernisme

Filsafat Pendidikan Modernisme
Muhammad Fendrik, M.Pd dan Prof. Dr. Marsigit, MA
Program Pascasarjana
Universitas Negeri Yogyakarta

Tesis
Modernisme sebagai istilah kunci dalam studi ini memiliki arti yang secara harfiah bermakna “baru”. Istilah ini populer atau sering disebut dengan istilah modern time (zaman baru) atau  characteristic of the present or the recent time (ciri dari zaman sekarang atau zaman kini). Istilah modernisasi itu berasal dari kata modernus (bahasa Latin) yang pertama kali dipakai oleh kalangan Kristen sekitar pada tahun 490 M (filsafat Helenik dan Romawi) yang menunjukkan adanya perpindahan dari masa Romawi lama ke periode Masehi. Sedangkan modernization bermakna pembaharuan, selanjutnya kata Modernisme (modernism) is modern views or methods especially tendency in matters or religious belief to subordinate tradition to harmony with modern thought (Sou, 1987:51). Berdasarkan beberapa term yang berkaitan dengan  modern di atas,  maka modernisasi dapat dipahami sebagai sesuatu yang kontemporer atau mengikuti zaman dan menaklukan alam semesta (dari pemahaman cosmosentris-antroposentris). Maksudnya  bahwa modern adalah sesuatu yang terpisah dari yang transenden dan dari prinsip-prinsip langgeng yang dalam realitas mengatur materi dan diberitakan kepada manusia melalui wahyu dalam pengertian yang paling universal.
Modernisme secara ontologi, bermakna ilmu hakikat yang menyelidiki alam nyata dan bagaimana keadaan yang sebenarnya, apakah hakikat dibalik alam nyata ini. Ontologi menyelidiki hakikat dari segala sesuatu dari alam nyata yang sangat terbatas bagi panca indra. Bagaimana realita yang ada ini, apakah materi saja, apakah wujud sesuatu ini bersifat tetap kekal tanpa perubahan, apakah realita itu berbentuk satu unsur, dua unsur atau terdiri dari unsur yang banyak.
Kemudian Modernisme dalam epistemologi, merupakan pengetahuan yang berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti apakah pengetahuan, cara manusia memperoleh dan menangkap pengetahuan dan jenis-jenis pengetahuan. Setiap pengetahuan manusia merupakan hasil dari penyelidikan hingga akhirnya diketahui manusia untuk membahas sumber, proses, syarat, batas fasilitas, dan hakikat pengetahuan yang memberikan kepercayaan dan jaminan bagi guru bahwa ia memberikan kebenaran kepada murid-muridnya.
Selanjutnya secara aksiologi, filsafat pendidikan Modernisme merupakan suatu aliran pendidikan yang menguji dan mengintregasikan semua nilai tersebut dalam kehidupan manusia. Kemudian nilai-nilai tersebut ditanamkan dalam kepribadian anak agar dapat menyesuaikan tingkahlakunya dengan lingkungan sehari-hari.
Anti-Tesis
Sejarah filsafat modern lalu bisa dilukiskan sebagai pemberontakan intelektual terus menerus terhadap metafisika tradisional. Karena pemikiran yang berdasarkan pada iman (teologi) lebih dikalahkan oleh pemikiran yang berdasarkan pada akal (rasio). Disisi lain filsafat modern juga menjadi sebuah emansipasi, sebuah kemajuan berfikir yang sebelumnya didominasi oleh pemikiran metafisika tradisional yang didukung oleh kekuasaan gereja. Pada posisi ini mendukung radikalisasi lebih lanjut yaitu pemisahan ilmu pengetahuan dari filsafat.
Modernisme lebih mempermasalahkan kepada hal- hal yang bersifat antroposentris yaitu bagaimana menemukan dasar pengetahuan yang shohih tentang semua itu hal ini menjadi sebuah usaha untuk melepaskan diri dari tradisi. Oleh karena itu, diluncurkan tema-tema sebagai refleksi baru seperti: rasio, persepsi, afeksi sehingga pada masa filsafat modern ini pengetahuan baru sudah banyak muncul seperti yang sekarang ini kita kenal dengan “ilmu pengetahuan modern” yakni ilmu-ilmu alam. bahwa manusia bisa mengadakan perubahan-perubahan secara kualitatif.
Pokok permasalahan pada masa ini, sebagaimana periode skolastik adalah sintesa agama dan filsafat dengan arah yang berbeda. Era Renaissance ditandai dengan tercurahnya perhatian pada berbagai bidang kemanusiaan baik sebagai individu maupun sosial. Modern memang mengandung banyak kritikan terutama adanya paham postmodern yang dimana di dalamnya mengkritik keras terhadap gagalnya modernisasi di dunia, namun walaupun demikian postmodern tidak mampu memberikan solusi atas kritikannya terhadap modern. Dengan demikian, modern terutama di dunia pendidikan sangatlah membantu sekali seperti dalam sarana teknologi dan pemikiran lainnya. Hal ini memudahkan manusia untuk memaksimalkan hidupnya dalam kehidupan sehari-hari dan masa yang akan datang walaupun memang terdapat hal-hal yang negatif tapi itu terserah pada manusia itu sendiri dengan cara apa mereka melakukan atau memanfaatkan modern.
Sintesis
Filsafat pendidikan modern pada zaman renaissance mempunyai kelebihan yaitu sudah menggunakan akal (pikiran) sebagai dasar filsafat. Dengan menggunakan pikiran (akal) sebagai dasar filsafat maka masalah-masalah yang terjadi dapat juga diselesaikan dengan menggunakan akal (pikiran) untuk menyelesaikannya.
Sintesis filsafat pendidikan pendidikan modern adalah pengetahuan yang berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan untuk mengembangkan pengetahuan baru yang sudah banyak muncul seperti yang sekarang ini kita kenal dengan “ilmu pengetahuan modern” yakni ilmu-ilmu alam. bahwa manusia bisa mengadakan perubahan-perubahan secara kualitatif. Modernisme yang bersumber pada ilmu pengetahuan dan teknologi pada titik tertentu tidak mampu menjelaskan kriteria dan ukuran epistemologi bahwa yang ‘benar’ itu adalah yang real, dan yang real benar itu adalah ‘rasional’.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar